RSS

Teorititical



Financial management is financial administration staff who carry out the functions of financial management in higher education institutions. Financial managers have the competence to master the concepts and practices of financial management and be able to run the applicable regulations in order to realize the performance of accountable and transparent.

Pengelola keuangan adalah tenaga administrasi keuangan yang melaksanakan fungsi pengelolaan keuangan di institusi pendidikan tinggi. Pengelola keuangan memiliki kompetensi menguasai konsep dan praktek pengelolaan keuangan serta mampu menjalankan tata aturan yang berlaku guna mewujudkan kinerja yang  akuntabel dan transparan.


Sistem Persediaan


a. Sistem Persediaan Periodik
     Dalam sistem persediaan periodik, perusahaan menghitung harga pokok penjualan pada akhir masa pembukuan. Selama masa pembukuan dilakukan pencatatan tentang pembelian ataupenerimaan, yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk menentukan nilai persediaan. Secara umum, metode ini digunakan pada perusahaan yang menjual barang dagang dengan harga relatif murah, namun tingkat penjualannya tinggi.

      Dengan metode ini, persediaan ditentukan berdasarkan perhitungan fisik secara periodik. Oleh karena itu, sistem ini disebut juga sistem persediaan fisik. Di dalam sistem ini pembelian akan ditambahkan pada nilai persediaan awal, persediaan akhir dihitung dan ditentukan nilainya, kemudian perbedaan antara persediaan awal ditambah pembelian dengan nilai persediaan akhir dicatat sebagai harga pokok penjualan.

Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang


Persediaan (stok) merupakan barang dagang yang siap dijual pada hari terakhir dalam suatu periode akuntansi. Pada awal periode berikutnya persediaan ini akan menjadi persediaan awal. Persediaan akhir dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar. Perhitungan persediaan barang dagang dan harga
pokok barang akan dihitung dengan menggunakan metode pokok perhitungan barang dagang. Metode ini berkaitan dengan anggapan (asumsi) yang dipergunakan untuk menentukan arus biaya dan secara konkret mengenai urutan pengeluaran barang dari gudang. Metode pokok yang biasa digunakan  sebagai berikut :

a. Metode First In First Out (FIFO)
Metode ini mengansumsikan bahwa barang-barang yang lebih dahulu masuk ke dalam gudang,
akan dikeluarkan lebih dahulu dari gudang. Penentuan harga pokok barang yang dijual adalah
harga barang yang pertama kali dibeli.
b. Metode Last In First Out (LIFO)
Metode ini mengansumsikan bahwa barang yang terakhir masuk ke dalam gudang akan dikeluarkan
lebih dahulu dari gudang. Penentuan harga pokok barang adalah barang yang terakhir dibeli.
c. Metode Average
Metode ini mengansumsikan bahwa penentuan harga pokok barang adalah rata-rata pembelian barang yang berbeda-beda waktunya. Asumsi-asumsi itu hanya dipergunakan untuk tujuan menghitung harga pokok dan tidak ada kaitannya dengan urutan pengeluaran sebenarnya. Sistem perhitungan persediaan barang dagang dapat dilakukan sebagai berikut.

PROSEDUR RETUR PEMBELIAN BAHAN BAKU



      a.   Macam – macam dokumen yang digunakan
1.      Memo debet yang dibuat oleh bagian pembelian
2.      Surat jalan atau Laporan Pengiriman Barang (LPB) yang dibuat oleh bagian pengiriman
3.      Bukti memorial yang dibuat oleh bagian akuntansi
4.      Bukti Kas Masuk yang dibuat oleh kasir apabila retur pembelian secara kredit
b.      Bagian  yang terlibat
1.      Bagian pembelian
2.      Bagian gudang
3.      Bagian pengiriman
4.      Bagian akuntansi , yang meliputi :
v  Bagian jurnal
v  Bagian kartu persediaan bahan baku
v  Bagian kartu utang
5.      Bagian kasir apabila retur pembelian secara tunai
c.       Jurnal dari retur pembelian
v  Retur pembelian secara kredit
          Utang dagang . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  Rp xxxx
              Persediaan bahan baku . . .. . . . . . . . . . . Rp xxxx
v  Retur pembelian secara tunai
          Kas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . .Rp xxxx
             Persediaan bahan baku . . . . . . . . . . . . . . .Rp xxxx
d.      Alur dokumen
      Ada kalanya persediaan yang telah dibeli dari pemasok dikembalikan karena suatu alasan, misalnya tidak sesuai dengan surat order pembelian atau rusak. Jika hal ini terjadi, maka transaksi retur pembelian akan mempengaruhi persedian yang bersangkutan dengan kartu persediaan bahan baku. Sehingga terdapat beberapa bagian yang terlibat. 
PENJELASAN :
            Apabila terjadi retur pembelian maka bagian pembelian membuat memo debit.  Memo debit yang dinuat oleh bagian pembelian ini dijadikan dasar bagian gudang untuk mengeluarkan barang ke bagian pengiriman dan mencatat pengurangan kuantitas barang ke dalam kartu gudang.
            Bagian pengiriman membandingkan jenis dan kuantitas barang berdasarkan memo debit dari bagian pembelian. Bagian pengiriman membuat surat jalan atau Laporan Pengiriman Barang (LPB) untuk dikirim ke pemasok bersama barang.
            Kemudian bagian akuntansi mengisi harga pokok pada satuan barang pada memo debit dan membuat bukti memorial. Apabila retur pembelian secara kredit, maka bagian kartu utang mencatat berkurangnya utang sebagai akibat dari retur pembelian. Bagian kartu persediaan mencatat berkurangnya persediaan di dalam kartu persediaan. Bagian jurnal mencatat berkurangnya utang dagang dan persediaan bahan baku berdasarkan memo debit yang telah diisi harga pokok persatuan dan harga pokok total.
            Apabila retur pembelian secara tunai, bagian kasir menerima uang dari pemasok akibat adanya retur pembelian secara tunai. Kemudian berdasarkan memo debit dari bagian pembelian, surat jalan dari bagian pengiriman dan uang yang diterima dari pemasok, bagian kasir membuat Bukti Kas Masuk (BKM). Bukti Kas Masuk tersebut digunakan bagian kartu persediaan mencatat berkurangnya persediaan ke dalam kartu persediaan. Bagian jurnal mencatat bertambahnya kas dan berkurangnya persediaan bahan baku.

Prosedur Pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku

Prosedur Pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku ini terdiri dari :
1.      Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli (prosedur pembelian bahan baku)
2.      Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok
( prosedur retur pembelian bahan baku)
      3.   Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
      4.   Prosedur pengembalian barang gudang

PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU

Dalam Perusahaan Manufaktur terdapat tiga persediaan, yaitu persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses dan persediaan bahan baku. Bahan baku adalah bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari produk jadi dan merupakan biaya utama dalam proses pembuatan produk. Bahan baku merupakan unsur dasar yang diolah dengan menggunakan biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik, hingga berubah menjadi produk jadi. Sebagai contoh misalnya kayu untuk pembuatan meja, tepung untuk pembuatan kue, dan lain - lain.

 
            Yang dimaksud dengan biaya bahan baku adalah harga pokok bahan baku yang dipakai atau dikorbankan dalam proses produksi, untuk memperoleh produk jadi. Dalam proses produksi sering dibedakan antara biaya bahan baku dan bahan penolong. Perbedaannya adalah biaya bahan baku merupakan harga pokok yang sifatnya utama dan tidak terpisahkan dengan produk jadi. Sedangkan biaya bahan penolong merupakan harga pokok bahan yang dipakai sebagai pembantu atas penyempurnaan produk jadi dan jumlahnya relatif kecil. Metode pencatatan persediaan terdiri dari :
·         Metode mutasi persediaan ( Perpetual Inventory Method)
·         Metode Persediaan Fisik ( Physical Inventory Method )
Copyright 2009 Welcome to Dewi Wulandari site.... All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates